Sekitar 72 persen dari 4 ribu responden perempuan mengakui bahwa kelelahan adalah pembunuh gairah bercinta yang terutama, diikuti dengan perasaan tidak menarik, sakit, dan stres. Sejutar 29 persen wanita mengakui bahwa merasa gendut adalah alasan merasa dirinya tidak menarik, sementara 23 persen lainnya merasa bagian-bagian tubuh berlemak yang membuatnya merasa tidak percaya diri.
Ahli psikoseksual, dr Catherine Hood, yang juga mengajar di Oxford Universty, kebanyakan perempuan yang hidup di bawah tekanan untuk tampil sempurna ada dalam kondisi yang tidak realistis.
Sekitar 13 persen perempuan yang ikut dalam polling tersebut mereka hanya mau berhubungan seks saat lampu padam karena merasa malu terlihat tanpa busana oleh suaminya, dan 1 dari 10 ingin lebih banyak mencoba posisi bercinta, tetapi hanya bisa melakukan posisi yang sama terus menerus karena ada bagian tubuh yang ingin ditutupi.
Para ahli mengatakan, polling ini menunjukkank banyak perempuan mengalami masalah kombinasi ekspektasi tidak realistis mengenai penampilannya dan peningkatan kehidupan sibuk, dan hubungan yang merenggang adalah hal yang sulit dihindari sebagai hasilnya.
"Libido adalah campuran dari faktor fisik dan psikologis, dan hal ini berbeda bagi setiap perempuan, tetapi ada banyak cara untuk mengembalikannya. Pasangan harus menciptakan waktu untuk membangun kembali keintimannya. Untuk wanita yang malu mengenai bagian-bagian tubuh yang berlemak bisa mencoba menggunakan kamisol seksi ketimbang tampil tanpa busana di hadapan suami," jelas dr Hood mengenai polling yang disponsori Fembido, pil yang menjanjikan bisa mendorong libido perempuan.