...SELAMAT DATANG DI GUNJHIE`LAND... Saran Dan Kritik Membangun Kami Tunggu ___ e-mail : gunjhie_land@yahoo.com ___ Phone number on +6285255869400

Selasa, 31 Januari 2012

KBRI Jerman Siap Fasilitasi 'ESEMKA' dengan 'BMW'

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Jerman, berjanji memfasilitasi penjajakan kerja sama antara perusahaan mobil Esemka dengan industri mobil besar, seperti BMW, VW, dan Mercedes Benz di Jerman.

"Kami mengundang Wali Kota Surakarta Joko Widodo beserta para instruktur pembuat mobil Esemka pada Maret 2012 datang ke Jerman," kata Wakil Kepala Perwakilan KBRI di Berlin Diah WM Rubianto usai bertemu dengan Wali Kota Surakarta Joko Widodo di Solo, Senin (30/1).

Ia menyanggupi akan memfasilitasi pertemuan antara pihak Esemka dengan pengelola idnustri mobil ternama seperti BMW, Mercedes, dan VW.

Ia mengatakan kerja sama pembuatan mobil antara Esemka dengan perusahaan mobil di Jerman itu bisa dilakukan dalam bentuk apa pun, tetapi yang terpenting dalam edukasi.
"Kerja sama dalam program pendidikan ini sangat penting karena dalam pembuatan mobil itu juga banyak melibatkan pelajar di sini (Solo)," katanya.

Dalam program edukasi ini, katanya, bisa Solo mengirimkan para instruktur untuk belajar di perusahaan-peruisahaan mobil di Jerman atau sebaliknya tenaga ahli dari Jerman dikirim ke Solo untuk melatih tenaga-tenaga yang ada.

"Kedutaan Besar Indonesia di Berlin sangat mengapresiasi semangat para pelajar SMK di Solo dalam merakit mobil Esemka. Untuk itu kami juga berharap dalam hal ini jangan hanya di kertas, tetapi juga harus diaplikasikan sehingga bisa menjadi kebanggaan bangsa dan negara. Kami akan bukakan pintu untuk melakukan kerja sama dalam pembuatan mobil ini," kata Diah.

Diah dalam kunjungan tersebut juga melihat secara langsung mobil Esemka yang dirakit oleh para pelajar Esemka yang dipamerkan di halaman Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Surakarta. Dia bahkan juga sempat naik mobil tersebut.

"Mobil rakitan anak-anak kita juga bagus dan tampaknya sangat kuat. Sangat disayangkan kalau proyek ini berhenti di tengah jalan. Semestinya program ini harus didukung kita semua agar cepat jalan dan menjadi kebanggaan kita juga," katanya.

Sekolah Di Ghana Melarang Siswa Sholat

REPUBLIKA.CO.ID, ASANTE - Beberapa sekolah di wilayah Asante, Ghana melarang siswa Muslim mempraktekkan agama mereka di beberapa sekolah fanatik Kristen. Sholat dan kegiatan Islam lainnya telah resmi dilarang di sekolah tersebut.

Asosiasi Siswa Muslim Ghana di Sekretariat Daerah Asante (GMSA) mengutuk larangan terhadap siswa Muslim, oleh sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah ini. Larangan tersebut berupa siswa tidak boleh sholat lima kali sehari dan kegiatan Islam ekstra kulikuler lainnya.
"Kejadian diskriminasi di  lembaga pendidikan Ghana ini adalah yang kedua kalinya terjadi di negara ini," ujar Presiden GMSA, Mohammed Awal yang dilansir ghanaweb.com, Selasa (31/1).

Sebelumnya kasus perlawanan terjadi pada Maret 2008 lalu di Adisadel College di Cape Coast, dimana Abdul-Gafaru Mustafa, seorang siswa tahun terakhir jatuh dari gedung dan tewas seketika. Ketika ia bersama rekan siswa muslim lain, dikejar-kejar oleh pihak sekolah dan dipaksa untuk menghadiri Layanan Minggu Gereja.

Namun ia mengingatkan, kejadian ini tidak akan memadamkan semangat Islam siswa di beberapa sekolah tersebut. Awal menyesalkan kejadian ini terjadi kembali, terutama ketika hukum negara tidak memberikan ijin kebebasan beribadah tanpa diskriminasi.

Kisah Tukang Sampah Indonesia Yang Masuk Siaran TV di London

London (ANTARA) -Laporan mengenai kisah tukang sampah Jakarta yang disebut sebagai kota dengan pertumbuhan kota yang cukup pesat di dunia ditayangkan stasiun televisi Inggris BBC2, Minggu malam.
Laporan wartawan BBC London berjudul "Toughest Place to be a binman," membandingkan tukang sampah di London dan Jakarta menarik perhatian masyarakat Indonesia tidak saja di Inggris tetapi juga di Brussel,dan Amerika Serikat yang bisa menyaksikan tayangan tersebut melalui BBC Iplayer.
Selama satu jam laporan mengenai kisah Imam, tukang sampah di Jakarta yang bekerja mengumpulkan sampah setiap harinya dengan gerobaknya sementara diawal tayangan, tukang sampah dari Inggris Wilbur Ramirez mengunakan truk dan bekerja dengan dua rekannya.
Dalam laporan mendalamnya itu, BBC London membandingkan bagaimana kerja tukang sampah yang dikenal dengan binman di Inggris dengan tukang sampah di Jakarta yang sangat jauh berbeda dilihat dari berbagai segi bahkan kesehatan dan keselamatan.
Bahkan Wilbur Ramirez, ayah dua anak itu pun hidup bersama Imam dan keluarganya di perkampungan miskin ditengah tengah kehidupan kota Jakarta yang kaya dan sangat timpang antara yang kaya dan miskin.
Wilbur Ramirez, selama 10 hari, mengikuti Imam bekerja mengumpulkan sampah di kota yang disebutkan sebagai kota yang padat penduduk dan sampah menjadi masalah besar.
"Kamu bekerja dengan siapa saja," tanya London binman Wilbur Ramirez kepada Imam yang dijawab ia bekerja sendiri mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah.
Menangis

Melihat kehidupan Iman, ternyata Wilbur seringkali merasa terharu dan bahkan meneteskan air mata, mana mungkin dengan gaji yang tidak seberapa Imam dapat hidup bersama anak dan istrinya meskipun mereka sama-sama bekerja sebagai tukang sampah selama lima tahun .
Zulindatando Berry Natalegawa menulis di laman facebook nya menulis "sediiiiiih banget liat acara di BBC 2 di London hari ini acara seorang bin man London ke Jakarta berbagi pengalaman".
"Sangat memalukan sekali kota Jakarta ternyata sangat kotor dan masih terbelakang sekali cara kerjanya," ujar istri Berry Natalegawa, kakak Menlu Marty Natalegawa.
Menurut Linda, demikian Zulindatando Berry Natalegawa, biasa disapa seharusnya para pejabat malu menyaksikan acara yang menjadi perhatian masyarakat di Inggris.
"Apa enggak malu? malah wakil rakyat seenak enaknya ambil uang rakyat apa lagi pemimpin Negara yang tidak peduli sangat memalukan, semoga Allah bukakan mata dan telinga para pemimpin negara ini," ujar Linda yang bekerja di Kedutaan Besar Brunei Darussalam di London dan merekam program tersebut dan akan membawa ke Jakarta.
Dalam laporannya disebutkan Wilbur pun ikut mengumpulkan sampah dan bahkan menjajal melakukannya seorang diri dari rumah ke rumah.
"Sampah........," teriak ayah dua anak yang istrinya tidak merasa malu kalau suaminya menjadi tukang sampah.
Wilbur pun tidak dapat membendung air matanya ketika berkisah bagaimana kehidupan Iman dengan keluarganya yang tidak tersentuh oleh pelayanan kesehatan.
Dari dunia kesehatan dan keselamatan sadar pengelolaan limbah Inggris, Wilbur pun merasa takjub bagaimana sampah yang menumpuk di Bantargerbang dan dikerumuni oleh para pemulung tanpa memperhatikan kesehatan dan keselamatan mereka.
"Nangis aku nontonnya.....bukan nangisin tukang sampah Inggris, tetapi rakyat kita yang kerja mengais-ngais sampah," ujar Yanti Hitalessy.
Laporan dari BBC itu pun menjadi bahan diskusi di laman facebook yang antara lain disebut oleh Lies Parish meskipun sama berprofesi sebagai tukang sampah atau binmen namun pekerjaan dan kehidupan mereka sungguh jauh berbeda.
Bahkan London binmen pun sampai menangis menyaksikan bagaimana tukang sampah di Jakarta, ujar Lies Parish yang lebih dari 14 tahun menetap di Inggris.
Hamiyah Panama, ibu Amelie yang pernah menetap di Inggris dan kini tinggal di Brussel yang juga menyaksikan tayangan tersebut mengakui bahwa acara benar-benar kontras kehidupan di sana, miris.
Begitupun yang ditulis Tjatri Dwimunali yang tinggal di Bristol menulis tukang sampah di Inggris yang ikut bekerja sebagai tukang sampah di Jakarta pun merasa prihatin akan nasib tukang sampah di Jakarta, dan bahkan sering menangis melihat keadaan tukang sampah di Jakarta.
Diakhir laporan Wilbur yang tidak dapat membayangkan perjalanan kehidupan Imam dengan gaji yang tidak seberapa itu menemukan kehidupan Imam yang mendominasi, dan ketidakberdayaannya untuk mengubah keadaannya.
Pada akhirnya setelah Wilbur berbicara dengan ketua RT yang minta agar Imam mendapat kenaikan gaji pun dapat dikabulkan.

Senin, 30 Januari 2012

Rhoma Irama Bukan Raja Dangdut...!!?? Part 3

Grup rock God Bless dan Soneta dipertemukan di Istora, 22 Desember 1977, dengan maksud melihat yang mana lebih hebat, rock atau dangdut. Padahal, sebelum manggung Rhoma melepaskan burung dara putih sebagai tanda perdamaian.

Bercampurnya musik rock dengan berbagai jenis musik sebenarnya hal biasa, sebagaimana terjadi dengan jazz, musik klasik, atau bahkan lagu-lagu rohani Kristiani.


Menurut Krishna Sen dan Davil T Hill dalam bukunya Media, Budaya dan Politik di Indonesia yang terbit tahun 2000, "Sesungguhnya, popularitasnya yang bertahan sebagian disebabkan karena karakter hibrydnya (mudah dicangkokkan ke jenis musik apa pun). Dengan sifat ini dangdut terus-menerus menggabungkan dan melakukan sintesa dengan genre musik lain, termasuk yang mungkin menjadi pesaing di berbagai golongan pasar Indonesia. Banyak bentuk musik populer daerah telah menelurkan berbagai varian dangdut seperti ’dangdut Sunda’ dan ’dangdut Jawa’. Demikian juga genre musik impor. Pada tahun 1980-an ada ’disko dangdut’. Tahun 1996, album Remix Dangdut House Mania sedang ngetop, saat dangdut menyesuaikan diri ke jenis musik internasional yang sedang trendi, yaitu house music".


Sebagaimana diskusinya, pertunjukan di Istora itu juga tidak memberikan solusi yang konkret. Grup musik rock tetap berjalan sebagaimana biasa, sementara Rhoma justru terus berkibar dengan dangdut rocknya yang semakin membumi, album-album rekamannya yang semakin ngerock mengalir tanpa dapat dibendung, bahkan oleh Pemerintah Orde Baru yang dengan alasan politik melarangnya tampil di stasiun televisi satu-satunya, TVRI.


Album rekamannya menjadi arus yang memutar roda industri musik semakin kencang, setelah Begadang menjadi sangat populer, menyusul Penasaran (1976), Rupiah (1976), Darah Muda (1977), Musik (1977), 135 Juta (1978), Santai (1979), Hak Azazi (1980), Begadang II (1981), Sahabat (1982), hingga Indonesia (1983), yang semuanya diproduksi Yukawi Corporation. Perusahaan rekaman ini kemudian menjadi Soneta Records, milik Rhoma.


Dengan keberhasilan Rhoma itu, tidak salah apa yang dikatakan Marshall McLuhan dalam Understanding Media-Extensions of Man, "The hybrid or the meeting of two media is a moment of truth and revelation from which new form is born". (Hibrida atau pertemuan dua media adalah masa yang menentukan dan menginspirasi lahirnya sebuah bentuk baru).


LANGKAH Rhoma semakin tegap. Film-filmnya Oma Irama Penasaran (1976), Gitar Tua Oma Irama (1977), Darah Muda (1977), Rhoma Irama Berkelana I (1978), Rhoma Irama Berkelana II (1978), Begadang (1978), Raja Dangdut (1978), Cinta Segitiga (1979), Camelia (1979), Perjuangan dan Doa (1980), Melody Cinta Rhoma Irama (1980), Badai Diawal Bahagia (1981), Satria Bergitar (1984), Cinta Kembar (1984), Pengabdian (1985), Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985), Menggapai Matahari I (1986), Menggapai Matahari II (1986), Nada-nada Rindu (1987), Bunga Desa (1988), JakaSwara (1990), Nada dan Dakwah (1991), serta Takbir Biru (1994) diteruskannya dengan penerbitan soundtrack yang laris manis.


Dalam Darah Muda, Rhoma bahkan menggandeng Ucok Harahap, yang bersama grup rock AKA-nya pernah bertarung dengan Soneta di atas panggung. Pertarungan musik rock dan dangdut juga adalah inti cerita film ini.


"Secara terus terang saya mau katakan bahwa Oma Irama adalah seorang seniman musik yang menarik. Coba saja kita perhatikan, bagaimana dia membangun musik dangdut dengan warna lain daripada yang lain. Dia berani melangkah untuk mencari variasi dan pembaruan dalam musiknya," kata Ucok ketika saling membagi nasi tumpeng dengan Rhoma dalam acara selamatan dimulainya produksi film itu akhir November 1977.


Film-filmnya Rhoma tidak salah jika dikatakan sebagai film musik rock bernapas Islam yang pertama di dunia. Terutama Perjuangan dan Doa, yang mengisahkan perjalanan Rhoma dan Orkes Melayu Sonetanya ke berbagai daerah sambil berdakwah. Tujuh lagu yang dalam film ini semakin meyakinkan Rhoma bahwa dengan dangdut-rocknya, dia juga bisa menjalankan misi agama.


Meskipun, lagi-lagi, Rhoma diterpa berbagai komentar yang tidak setuju dengan langkahnya, seperti yang diberitakan harian Terbit, 16 Juli 1980, "Yang berpendapat misi dakwah melalui musik dan film seperti yang telah ditampilkan H Rhoma Irama sebagai tindakan yang tidak terpuji, karena masyarakat menilai Rhoma lebih condong pada komersialisme disamping penampilan Rhoma tidak ubahnya seperti Elvis Presley, seniman penyanyi barat".


Elvis memang menjadi King of Rock ’n Roll dan Rhoma yang merespons musik rock dengan baik menjadi Raja Dangdut dengan penyanyi-penyanyi dangdut lain sebagai hulubalangnya.


Diskografi :

Pre Soneta

  • Djangan Kau Marah
  • Di Rumah Sadja
  • Di Dalam Bemo
  • Biarkan Aku Pergi
  • Anak Pertama
  • Djenggo
  • In Dan Dip
  • Pemburu

With OM Soneta

  • Dangdut
  • Surat Terakhir
  • Berbulan Madu
  • Gelandangan
  • Joget
  • Janda Kembang
  • Tiada Lagi

With Soneta Group (Volume Series)

  • Soneta Vol-1 Begadang (1973)
  • Soneta Vol-2 Penasaran (1974)
  • Soneta Vol-3 Rupiah (1975)
  • Soneta Vol-4 Darah Muda (1975)
  • Soneta Vol-5 Musik (1976)
  • Soneta Vol-6 135.000.000 (1977)
  • Soneta Vol-7 Santai (1977)
  • Soneta Vol-8 Hak Azazi (1978)
  • Soneta Vol-9 Begadang 2 (1979)
  • Soneta Vol-10 Sahabat (1980)
  • Soneta Vol-11 Indonesia (1980)
  • Soneta Vol-12 Renungan Dalam Nada (1981)
  • Soneta Vol-13 Emansipasi Wanita (1983)
  • Soneta Vol-14 Judi (1989)
  • Soneta Vol-15 Gali Lobang Tutup Lobang (1989)
  • Soneta Vol-16 Bujangan (1994)

Movie Soundtrack Albums

  • Oma Irama Penasaran
  • Gitar Tua Oma Irama
  • Darah Muda
  • Begadang
  • Berkelana I
  • Berkelana II
  • Raja Dangdut
  • Camelia
  • Cinta Segitiga
  • Perjuangan dan Doa
  • Melodi Cinta
  • Badai di Awal Bahagia
  • Sebuah Pengorbanan
  • Cinta Kembar
  • Pengabdian
  • Satria Bergitar
  • Kemilau Cinta di Langit Jingga
  • Menggapai Matahari I
  • Menggapai Matahari II
  • Nada-Nada Rindu
  • Bunga Desa
  • Jaka Swara
  • Nada dan Dakwah
  • Tabir Biru
  • Dawai 2 Asmara

Rhoma Irama Solo Albums

  • Pemilu (1982)
  • Lebaran (1984)
  • Persaingan (1986)
  • Haji (1988)
  • Modern (1989)
  • Haram (1990)
  • Salawat Nabi (1991)
  • Kehilangan Tongkat (1993)
  • Rana Duka (1994)
  • Stress (1995)
  • Baca (1995)
  • Viva Dangdut 1996
  • Mirasantika (1997)
  • Reformasi (1998)
  • Euforia (2000)
  • Syahdu (2001)
  • Asmara (2003)
  • Jana Jana (2008)
  • Azza(2010)

Filmography

  • Oma Irama Penasaran (1976)
  • Gitar Tua Oma Irama (1977)
  • Darah Muda (1977)
  • Rhoma Irama Berkelana I (1978)
  • Rhoma Irama Berkelana II (1978)
  • Begadang (1978)
  • Raja Dangdut (1978)
  • Cinta Segitiga (1979)
  • Camelia (1979)
  • Perjuangan dan Doa (1980)
  • Melody Cinta Rhoma Irama (1980)
  • Badai di Awal Bahagia (1981)
  • Sebuah Pengorbanan (1982)
  • Satria Bergitar (1984)
  • Pengabdian (1984)
  • Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
  • Menggapai Matahari I (1986)
  • Menggapai Matahari II (1986)
  • Nada-nada Rindu (1987)
  • Bunga Desa (1988)
  • Jaka Swara (1990)
  • Nada dan Dakwah (1991)
  • Tabir Biru (1994)
  • Dawai 2 Asmara (2010)
  • Sajadah Ka'bah (2011)
- dari berbagai sumber - 

PART 2 ---------- PART 1 

Rhoma Irama Bukan Raja Dangdut...!!?? Part 2

Keluarga

Rhoma menikahi Veronica pada 1972, seorang wanita nasrani yang menjadi muslim setelah dinikahinya, yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27) dan Romy (26). Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985.


Sebelum bercerai, sekitar setahun sebelumnya, Rhoma menikahi Ricca Rachim, juga seorang wanita nasrani yang kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya — partner-nya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.


Pada tanggal 2 Agustus 2005, Rhoma mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya.

Veronica sempat menikah kembali (1991) kemudian sang suami yang seorang pejabat meninggal, Veronica sendiri meninggal di tahun 2005 dengan mengalami berbagai penyakit, anak-anaknya mengakui pada Pers selama veronica sakit Rhoma Irama lah yang menanggung semua biaya perawatan hingga ke Singapura mengingat Veronica bukan lagi artis yang produktif dan telah menjadi janda karena suaminya telah meninggal. keluarga mencatat bahwa rhoma tetap berperan dalam keluarga tersebut.

Pada saat Rhoma Irama di gerbek oleh wartawan di Apartemen bersama Angel Elga sebenarnya keduanya telah menikah secara siri, otak dibalik pengebrakan tersebut adalah Yati Octavia dan Suaminya Pangky Suwito yang juga tinggal di apartemen semanggi dan turut hadir bersama wartawan pada saat pengebrekan.


romaritaAroma Pop Rock Rhoma Irama


MUSIK pop dan rock ternyata adalah langkah pertama Rhoma Irama sebagai pemusik dan penyanyi. Seperti dikisahkan Benny Mucharam, abang kandungnya, bahwa Oma (sebelum menjadi Rhoma) sempat enggan merekam lagu Melayu yang ditawarkan Dick Tamimi dari perusahaan rekaman Dimita Moulding Company pada tahun 1967. Meskipun sebelumnya dia sudah sering menyanyi bersama sejumlah orkes Melayu.


RHOMA yang pandai bermain gitar dan bersuara merdu sangat disukai kawan-kawannya jika dia menyanyi di bawah pohon pinggir Jalan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Di samping menjadi penyanyi Orkes Melayu Chandraleka dan Indraprasta, Rhoma juga melantunkan suaranya bersama Band Tornado dan Varia Irama Melody.


Bersama band-band itu dia membawakan lagu-lagu pop Barat dan menyanyi sambil meniru persis suara Paul Anka melalui lagu Diana atau Put Your Head on My Shoulder, Andy Williams (Butterfly, Moon River), serta Tom Jones (Green Green Grass of Home, Delilah).


Rhoma memang sudah bergelut dengan musik pop sejak masih di bangku SMA. Bersama teman-teman sekolahnya dia membentuk Band Gayhand. Musik kelihatannya sudah menjadi pilihannya hingga kuliah di Universitas 17 Agustus tidak diteruskannya. Musik rock n’ roll yang melanda Indonesia waktu itu membuat pemuda kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1947, ini terpesona hingga dalam hatinya dia bertekad, "Elvis bisa menjadi raja dengan gitarnya, saya juga bisa".


Namun, begitu berada di dalam industri musik, Rhoma ikut terbawa arusnya. Dengan meniru cara menyanyi Ida Royani-Benyamin S atau Titiek Shandora dan Muchsin yang sedang populer, Rhoma tidak keberatan diduetkan dengan Inneke Kusumawati oleh Amin Widjaja dari perusahaan rekaman Metropolitan dan Canary Records.


Diiringi Band Zaenal Combo pimpinan Zaenal Arifin, Oma-Inneke direkam dalam sejumlah lagu, seperti Pudjaan Hati, Di Rumah Saja, Bunga dan Kupu Kupu, Mohon Diri, Mabok Kepajang, Djangan Dekat Dekat, Anaknja Lima, Si Oteh, Lontjeng Berbunji, Melati di Musim Kemarau, dan Tjinta Buta.


Menurut Zakaria, pimpinan Orkes Pancaran Muda yang salah satu lagunya, Anaknja Lima, dibawakan duet ini, munculnya pasangan Oma-Inneke sempat menggoyahkan popularitas Titiek Shandora dan Muchsin. Kebiasaan Rhoma meniru suara sejumlah penyanyi Barat membuatnya dengan mudah meniru gaya menyanyi Muchsin dan Benyamin.


Melihat keberhasilannya berduet dengan Inneke, Zakaria kemudian menyarankan Oma juga berduet dengan Wiwiek Abidin untuk mengikuti lomba menyanyi di Singapura tahun 1971. Oma-Wiwiek berhasil menjadi juara.


Penyanyi-penyanyi duet memang sedang menjadi mode industri musik awal tahun 1970-an. Dalam acara Panggung Gembira Hari Radio Ke-26 di halaman Gedung RRI, Medan Merdeka Barat, 19 Januari 1971, walau termasuk masih baru, duet Oma-Inneke menjadi pusat perhatian di antara penyanyi duet lainnya, seperti Elly Kasim-Tiar Ramon, Vivi Sumanti-Frans Doromez, dan Ida Royani-Benyamin S.


Duet Oma-Inneke juga diiringi Band Galaxy pimpinan Jopie Item dalam rekaman. Dengan pakem musik rock, Jopie mengiringi Oma menyanyi sendirian dengan pekik dan teriakan yang kemudian diteruskan Oma setelah mendirikan Soneta, misalnya, dalam lagu Mari Gembira meniru seruan yang biasa dilakukan penyanyi rock di luar syair lagu, "Ach … uh… wuuuuuaaaaw... mari kawan kita gembira, jangan pikir hati yang duka, yang membawa bencana bila kau pikirkan juga, baik dengarkan aku bernyanyi demi mengobati rasa hati…".


PERGAULAN Rhoma dengan pemusik pop dan rock juga yang mempertemukannya dengan pemimpin band perempuan Beach Girls, Veronica Agustina Timbuleng. Duet Rhoma dan Veronica yang dimulai tahun 1972 menghasilkan tiga anak, yaitu Debbie Veramasari (33), Fikri Zulfikar (29), dan Romy Syahrial (28).


Arus industri musik juga sempat membawa Rhoma dan Vero bertrio dengan Debbie, mengikuti sukses Chicha dengan lagu Heli dan Yoan dengan Si Kodok pada tahun 1976.


Akan tetapi, setelah memimpin grupnya sendiri, Soneta, Rhoma justru menjadi arus itu sendiri dan menyuntikkan musik rock dalam album dangdutnya yang pertama berjudul Begadang, yang berisi lagu-lagu Begadang, Sengaja, Sampai Pagi, Tung Kripit, Cinta Pertama, Kampungan, Ya Le Le, Tak Tega, Sedingin Salju. Akibatnya, Rhoma menyulutkan pro dan kontra. Komunitas dangdut banyak yang keberatan, sementara kalangan pemusik rock menerima dengan sinis.


Ujung-ujungnya diadakan diskusi "Sekitar Musik Hard Rock dan Dangdut" di Gedung Merdeka Bandung akhir Juni 1976 dengan Maman S dari majalah Aktuil sebagai penyelenggara dan menghadirkan pembicara Dr Sudjoko dari ITB, Remy Sylado, Benny Subarja, dan Denny Sabri sebagai wakil Rhoma Irama yang tidak hadir. Achmad Albar dan Harry Roesli yang diundang juga tidak kelihatan.


Eksperimen Rhoma yang semestinya dijadikan perhatian serius justru menjadi olok-olok hingga timbul ejekan, seperti tahi anjing dan bistik jangan dibandingkan gado-gado.


PART 1 ---------- PART 3

Rhoma Irama Bukan Raja Dangdut...!!?? Part 1

Sekilas

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.


Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984.Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh


Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa.rhoma irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil din indonesia. sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.


Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum dan penampilan di atas panggung.menurut Achmad Albar, penyanyi rock tersohor, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh rhoma irama tetapi musik pop, india, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.


Bagi para penyanyi dangdut lagu rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "mustahil mengadakan panggung dangdut tampa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu rhoma", begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.


oma-iramaRhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta.Tetapi, Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset, kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film disumbangkan untuk, antara lain, masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.


Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, Sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.


Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya, "ternyata belajar diluar lebih asyik dan menantang" katanya suatu saat. ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. selain itu peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh rhoma irama pada masyarakat.


Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii. sayang sekali padahal seharusnya rhoma irama berhak mendapatkan gelar doctor honouris causa dari lembaga pendidikan resmi karena kepiawannya sebagai Musisi, pencipta lagu,dan Bintang layar lebar. karena selama karirnya seperti yang diungkapkan ia telah menciptkan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film. mungkin tidak ada artis Indonesia yang mampu menciptakan sedemikian banyak lagu, sekaligus membintangi banyak film.


Pandangan Agama


Rhoma Irama dikenal sebagai seorang pendakwah dan pengkhotbah Muslim dan ketua umum Forum Umat Islam (FUI), sebuah organisasi keagamaan yang tidak berpihak kepada partai manapun.


Kesuksesannya di dunia musik dan dunia seni peran membuat Rhoma sempat mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984).


Kini, Rhoma yang biasa dipanggil Bang Haji ini, banyak mengisi waktunya dengan berdakwah baik lewat musik maupun ceramah-ceramah di televisi hingga ke penjuru nusantara. Dengan semangat dan gaya khasnya, Rhoma yang menjadikan grup Soneta sebagai Sound of Moslem terus giat meluaskan syiar agama.


sebagian besar lagu rhoma irama bernafaskan islam dan semangat humanisme, hal ini didasarkan dari latar belakang rhoma sendiri yang sangat giat belajar agama.


Kontroversi


Pada tahun 2003, Rhoma kembali menjadi sorotan media karena mengkritik Inul Daratista, penyanyi dangdut yang sedang naik daun karena mengandalkan gaya tarinya yang mesum. Rhoma dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album Goyang Inul yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003. Pada saat itu Rhoma Irama kemudian dikecam sebagai seorang munafik oleh pendukung Inul.


Juga pada tahun 2003, Rhoma dalam sebuah pengerebekan, tertangkap basah beduaan di apartemen Angel Lelga, sekitar jam 11-4pagi. Pengerebekan ini banyak ditayangkan media infotainment, dan menjadi permulaan turunnya pamor raja dangdut ini. Kejadian ini disanggah Rhoma dengan berdalih bahwa ia hanya memberikan nasehat dan petuah agar menghindarkan Angel Lelga dari jurang kenistaan, setelah beberapa waktu kemudian rhoma mengakui bahwa ia sebenarnya telah menikah dengan angel elga.


Pada November 2005, tayangan Kabar-kabari memberitakan Rhoma Irama mengatakan GIGI adalah band frustasi dan tidak kreatif. Komentar tersebut berhubungan dengan kesuksesan album rohani Raihlah Kemenangan yang dirilis GIGI. Menurut Rhoma, album yang sepenuhnya berisi lagu aransemen ulang itu mengesankan kelompok musik tersebut sebagai band yang frustasi dan tidak kreatif. Berita ini kemudian disanggah oleh Rhoma.


Pada Januari 2006, kembali Rhoma di hadapan anggota DPR mengeluarkan pernyataan menentang aksi panggung Inul, dalam dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi antara DPR dan kalangan artis.


PART 2 ---------- PART 3 

Minggu, 29 Januari 2012

Makna Tahi Lalat Di Tubuh


No.
Letak Tahi Lalat
Makna
1.
Tahi Lalat di Ujung Mata Kanan/Kiri
Dapat Dipercaya tapi Pendiam
2.
Tahi Lalat di Pangkal Hidung
Pandai dan Baik Hati
3.
Tahi Lalat di Alis Kanan
Suka Menolong
4.
Tahi Lalat di Alis Kiri
Dicintai Banyak Orang
5.
Tahi Lalat di Hidung
Banyak Rezeki
6.
Tahi Lalat di Hidung Bawah
Pandai Bicara, Banyak rezeki
7.
Tahi Lalat di Bibir Atas
Cerdas, Banyak Rezeki
8.
Tahi Lalat di Bibir Bawah
Baik Hati
9.
Tahi Lalat di Pipi Kanan/Kiri
Dermawan
10.
Tahi Lalat di Pipi Tengah
Disukai
11.
Tahi Lalat di Ujung Mulut
Pandai Bicara
12.
Tahi Lalat di Dagu
Pandai Bicara dan Jujur
13.
Tahi Lalat di Telinga Kanan
Keras dan Gampang Emosi
14.
Tahi Lalat di Telinga Kiri
Pintar dan Jujur
15.
Bijaksana
16.
Tahi Lalat di Leher Bagian Belakang
Kecil Hati, mudah Putus asa
17.
Tahi Lalat di Bahu Kanan
Pendiriannya Teguh
18.
Tahi Lalat di Bahu Kiri
Pikirannya Selalu Ruwet
19.
Tahi Lalat di Buah Dada Kanan/Kiri
Nafsunya Besar
20.
Tahi Lalat di Antara Buah Dada
Baik Hati
21.
Tahi Lalat di Punggung
Dapat di Percaya
22.
Tahi Lalat di tengah Perut (sekitar Pusar)
Dapat di Percaya
23.
Tahi Lalat di Pinggang
Jujur dan Tabah
24.
Tahi Lalat di Pantat
Sering Menderita
25.
Tahi Lalat di Pangkal Paha
Tangkas dan Banyak Rezeki
26.
Tahi Lalat di Daerah Kemaluan
Nafsu Besar
27.
Tahi Lalat di Lutut Depan
Kuat Berjalan
28.
Tahi Lalat di Lutut Sebelah Dalam (Lipatan/belakang lutut)
Hatinya Tidak Tetap
29.
Tahi Lalat di Betis
Dapat di Percaya
30.
Tahi Lalat di Tulang Kaki Kanan (Tulang Kering)
Pemboros
31.
Tahi Lalat di Tulang Kaki Kiri
Pemberani
32.
Tahi Lalat di Pergelangan Kaki
Kuat Berjalan
33.
Tahi Lalat di Tumit
Tidak dapat di Percaya
34.
Tahi Lalat di Jari-Jari Kaki
Suka Bekerja
35.
Tahi Lalat di Lengan Kanan/Kiri
Suka Bekerja
36.
Tahi Lalat di Telapak Kaki
Baik Hati
37.
Pandai Menyimpan Harta
38.
Tahi Lalat di Telapak Tangan Kiri
Pemboros
39.
Tahi Lalat di Telapak Belakang
Kuat Kaya
40.
Tahi Lalat di Ujung Siku
Baik Hati
41.
Tahi lalat di Siku Bagian dalam
Selalu Tabah
42.
Tahi Lalat di jari-jari Tangan
Banyak Rezeki
43.
Tahi Lalat di Pergelangan Tangan
Pemboros
44.
Tahi Lalat di Ubun – Ubun
Tamak akan harta benda, Jahat, dan Jahil
45.
Tahi Lalat di Unyeng – Unyeng (Puser di kepala)
Pendiam tapi Banyak Akal dan Cerdas
46.
Tahi Lalat di Kepala Bagian Belakang
Dapat di Percaya, Pemberani, dan Sabar
47.
Tahi Lalat di Kepala Sebelah Kiri
Wataknya Buruk
48.
Tahi Lalat di Dahi Kanan atau Kiri
Kepribadiannya Jelek
49.
Tahi Lalat di Tengah- Tengah Dahi (Jidat)
Pandai dan Baik Hati
50.
Banyak Rezeki
51.
Tahi Lalat di Kelopak Mata Atas Kanan/Kiri
Pandai Membawa Diri
52.
Tahi Lalat di Kelopak Mata Bawah Kanan/Kiri
Sering Menderita
53.
Tahi Lalat di Kepala Sebelah Kanan
Banyak Rezeki

PERINGATAN..!!! Ini Hanya Mitos jadi boleh percaya boleh juga tidak percaya, Kitapun hidup dinegara bebas jadi tetap bebas memilih percaya atau memilih tidak percaya, yang penting Tetap Semangat…..!!!!!!

Dunia Kecilku

Gunjhie` Universe Slideshow: Gunjhie’s trip to Makassar, Sulawesi, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Makassar slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

GUNJHIE`LAND

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...